Rabu, 25 April 2012


She is NOT my friend, she is my grown-up sister,,




"Friendship that flows from the heart cannot be frozen by adversity, as the water that flows from the spring cannogt congeal in winter."
- James Fenimore Cooper-


Aku sadar kalau suatu hari nanti kami akan harus berpisah, menjalani kehidupan kami masing-masing, mungkin dia akan tinggal di Jakarta dan aku di Palangkaraya, ataukah mungkin dia akan hidup di Tokyo dan aku di Hawaii? Nggak ada yang tahu, yang aku tahu, sekarang dia ada di dekatku.

Kami nggak kenal satu sama lain sebelumnya, mungkin kami dipertemukan lewat what-we-called-fate. Kami nggak duduk dekat atau bareng di kelas, kami nggak tinggal satu kos, kami nggak chatting tiap hari, kami jarang ngirim wall FB, tapi aku percaya padanya seperti dia percaya padaku dan kami tahu kapan salah satu di antara kami mengalami masalah atau hal buruk dan saat itu terjadi, kehadiran salah seorang dari kami saja bisa membuat yang lain merasa sedikit lega bahkan tanpa harus berkata apapun.

Aku nggak tahu, kenapa aku bisa mempercayai dia, seperti dia mempercayai aku. Dia punya teman2nya dan aku pun punya teman2ku, tapi kami selalu saling membutuhkan satu sama lain, karena ketulusan kami.

Nggak jarang dia stay overnight atau bahkan lebih? di kamar kosku tentu saja, karena di kos dia gak bolehin temen nginep.
Many peoples wonder, apalagi sih yang diomongin kalo cewek-cewek udah ngumpul selain gosipin orang lain? Tsk tsk, it's just such a crap thing! Ooops, sorry. LOL. I swear, we never talk about other peoples around,,,hehe. We talk about ourselves, you know?

Kami bertukar cerita tentang masa lalu, masa kini dan masa depan. Cewek-cewek aneh, ngga normal, munafik, mungkin itu yang kalian pikir. Apapun itu, kami senang berbicara tentang hal-hal itu. Bahkan berjam-jam gak pernah abis untuk membicarakan hal-hal yang kalian anggap bodoh.

Aku tahu masa lalunya, dan dia tahu masa laluku, indah maupun pahit. Kami saling menceritakan kegilaan ataupun hal-hal bahagia yang sedang kami alami, ataupun kami alami selama kami tidak bertemu. Dia tahu masalahku, dan aku tahu masalahnya dan bersama kami mencari solusi. Dan seringkali sepatah kata dan senyumnya telah menghapus setiap masalahku.

Dialah my elder sister either my younger sister.
Tahukan kalian kalo terkadang teman sejati itu tidak selalu berarti teman yang selalu ada di samping kita?
Ya itulah Christina. Saat aku jatuh sakit dan tepat saat ujian akhir, di saat semua orang sibuk mengkhawatirkan nilai masing-masing dan aku harus cek darah dan menghabiskan separuh hari waktu ku di Rumah Sakit. Dia orang pertama yang bilang: anytime you need me, I'll help you. Kenapa nggak minta anter aku aja tadi? Oh God, dia bahkan nggak mikirin kalo besok dia juga ada ujian akhir loh.

Kami berbagi mimpi-mimpi kami, bahkan segila atau semustahil apapun itu, kami hanya saling tertawa atau saling mencela, 
http://kkcdn-static.kaskus.us/images/smilies/sumbangan/15.gif. Di saat cewek2 lain sibuk bicara: ih kok mereka bisa jadian sih? sayang tau cowoknya dapet cewek kayak gitu, aku dan Christina sibuk merencanakan kehidupan kami, life after university, life after marriage, dan semua hal-hal gila lainnya. Kami sibuk berkhayal bagaimana suatu saat kami akan bekerja, menikah, dan hal-hal yang nggak akan pernah dipikirkan orang untuk dibicarakan (hahaha).

Kami berbagi pandangan kami mengenai segala sesuatu. Ya, yang ku maksud itu benar2 segala sesuatu. Dari detil2 kecil sampai detil2 terbesar. Apa yang terlintas di pikiran kami saat itu, itulah bahan omongan kami. Tak jarang kami beda pendapat sehinggan bikin aku ngomel atau dy bertampang sinis atau kami saling mencibir, tapi itu tak lalu bikin kami bermusuhan. Hahaha, dia sangat sabar ngadepin temen keras kepala kayak aku.

Atau kalau lagi nggak ada topik menarik, kami hanya saling bergulung di bawah selimut membaca novel atau nonton TV bareng or sumthin' like that lah

Kami nggak pernah iri satu sama lain. Mungkin henfonnya lebih bagus dan koleksi bajuku lebih banyak, tapi kami nggak pernah iri, karena kami tahu, kalo kami bisa saling berbagi dan meminjam :P. Saat seorang cowok dari masa laluku mengajakku nonton, dia nggak iri ataupun berbicara buruk dan sebaliknya saat dia mendapatkan makan malam aku nggak pernah iri, kami senang kalo salah satu di antara kami pun senang. Dan saat salah satu dari kami sedih, kami akan saling menghibur dan kami paling2 hanya minta diceritakan apa yang terjadi :P.

Kadang baru berjam jam dia bales sms ku, begitupun kadang berjam jam kemudian baru aku bales YM nya, tapi that's us, selalu ada waktu walau cuman 5 menit untuk ngoceh kalo ada hal baru tentang kami. Dimanapun kami bertemu, bahkan saat absen awal yang cuman berapa menit bisa buat kami ngoceh, hahaha,,,

Disaat orang-orang jalan dengan pasangan masing2, kami jalan berdua, hahaha. Makan di tempat2 baru, bahkan ketika kami sama2 nggak punya uang, yang kami butuhin cuman waktu dan kebersamaan. Mampir ke toko baju tanpa beli satupun karna uang kami benar2 sudah habis atau duduk di kafe hanya untuk segelas es krim sering kami lakuin kalo kami suntuk. Kapanpun kami ingin pergi, walau sudah terlalu malam dan kami hanya punya sedikit waktu, kami lakuin, hahaha hahaha,,,

Makan mie instan jam 1 malem, atau makan roti bakar setelah duid kami abis di kafe pun pernah kami lakuin. Muter2 di PVJ malem2 dengan dompet tipis juga kami lakuin dengan ujung2nya berakhir di sebuah kafe buat beli semangkuk es krim. Nggak ada kata malu buat kami untuk bilang: aduh tapi aku lagi bokek nih,,,(hahaha again) ataupun bilang: aduh ini sepatu mahal banget atau ngatain baju di SOGO: ih bajunya norak amat (padahal itu baju harganya sejuta lebih). Bodo amat dengan selera, hahaha, kami punya opini gila dan norak masing2. Saling mencela barang yang kami beli pun udah gak asing lagi dan itu semua hanya akan membuat kami tertawa pada akhirnya.

Kami berbeda mungkin, dia tomboy dan aku lebih feminin, dia sabar dan aku suka keras kepala, dia cuek dan aku lebih care, dia pinter dan aku yah begini2 aja gak jadi hambatan kami buat terus jadi grown-up sister. Justru karena itulah, kami saling melengkapi....sampai entah-gak-tau-kapan..

Belajar Bersyukur

“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”

           
Suatu siang, gw dan Kristi (salah satu teman kuliah ) menghabiskan hari kami di ‘Bao’ resto di PVJ Mall. Seperti biasa obrolan berkisar di kejadian sehari-hari. Dia menceritakan gimana Tedy, cowonya, yang dulu bad manner bisa berubah sampai sekarang dan hubungan mereka bertahan sampai 7 tahun dari awal masuk SMA (yah ketauan deh umur gw).
“Lu tau ga sih, Li, dulu itu dia ke rumah gw aja pake baju sembarangan, percis kaya ngko2 dagang, ga kerawat deh.. “
“Yang bener, Ti?” Gw ga percaya soalnya Tedy yang kita liat itu sekarang cowo rapi dan terawat>
“Iyaaa, udah gitu gw ajarin pelan-pelan, kaya misalnya dia juga nih ya, kalo lagi makan sama keluarga gw suka ga nawar-nawarin duluan, nah itu gw kasih tau. Sekarang, dia kalo belanja juga lebih lama dari gw.”
“Eh, btw lu udah hampir 7 taun, pernah ga sih jengkel, marah, pingin putus?” Gw penasaran sama hal yang satu ini, karena susah banget pertahanin hubungan pacaran sampai sebegitu lama.
“Ya pernah lah, Li. Gw kasih tau rahasianya yah ni, kalo gw lagi marah, jengkel, sampai pingin putus, gw inget oyah Tedy dulu bisa berubah manner dan attitudenya karena gw juga, kalau dia putus dan jadian ama cewe laen, keenakan tuh cewe donk yang nemu dia :D. Hahahahaha.” Ketawanya kenceng kemana-mana..
          Dari obrolan itupun gw berpikir seperti itu. Jujur, gw banyak belajar dari Kristi masalah kehidupan sehari-hari. Walau dia suka liar ngomongnya, tapi basically, dia wise. Suatu hari pula gw nemu renungan kaya gini:
•Di saat kamu ingin melepaskan seseorang,
ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
•Di saat kamu mulai tidak mencintainya,
ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
•Di saat kamu mulai bosan dengannya,
ingatlah selalu saat terindah bersamanya
•Di saat kamu ingin menduakannya,
ingatlah bahwa dia selalu setia kepadamu
•Di saat kamu ingin membohonginya,
ingatlah dia telah jujur kepadamu
•Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Ingatlah kata pepatah: “Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”

Selasa, 24 April 2012

I Love My Organizer (It's So Cute >,<)

I just bought this organizer at the local store in a mall. This is so cute, and everybody will love this.


I Love Doing This (Do It Yourself) ヾ(^∇^)おはよー♪


I really love doing this stuff and I never feel bored to make them all!

All you need to make them is patience and spare time. Once you work on them, you'll never stop! Lol, trust me, they're great!

The European series are a bit more complicated than the regular one, but overall you'll have fun doing them,,,

Just take a look, gals!

Minggu, 30 Oktober 2011

Perseverance



However good or bad a situation is, it will change”
One day,  I had a lunch with my friends, T and K. Not so long after the graduation announcements or we often call it ‘Judicium’. Our conversation turned into a lil bit serious when he said, “Do you know the day I won’t forget for the rest of my life? It’s ‘The Announcement Day’.”


“Can you imagine when you’re stated as ‘Didn’t pass’ in presence of the whole lecturers and all the examinees?” he continued. “It’s like losing all your energy inside. That’s the day I didn’t wanna go outside, I didn’t wanna open the ‘recent updates’ on my Blackberry and saw the others put the ‘Chemical Engineer’s Title’ behind their ‘Display Name’, the day i didn’t wanna open Facebook and saw the hapiness on their status, the day I didn’t meet anyone.”

I have ever been on his position, I absolutely know what it is feel like. It happened this August. I even remembered the date, August, 10th, when my advisor said I can’t take the final project this semester which means I can’t graduate this semester too. I felt empty, I lose all of my hopes, I cried and I just kept silent all day long. Fortunately, I still have friends, they supported me, they said ‘It’s not the end of anything’. 

I feel disappointed, I didn’t wanna meet everyone, I just stay in my room all day long. Then I found one of my fave author’s timeline on Twitter. She wrote biographies of some famous people in Indonesia.  She said “All the people I wrote their biography say: When your life is getting hard, you’re prepared for something better” 

Failure and obstacle are close to each other, what can defeat them is perseverance. We never be alone, everyone makes mistake. I can’t say it’s easy to pass through the hard times, but we’ll never rise if we never fall. God will make everything beautiful in His time. God bless the rest of my college life.

Jumat, 21 Oktober 2011

A Place Called 'Home'


Home. Many of us describe it as a place. A real building to stay in. Me, use the term 'home' to describe a feeling, an environment where I can feel very comfort, a family.
I lived in dormitory when I was in High School. Another story of my dorm-life can be found here :p. During my high school life, I lived separately from my parents. I shared room, bathroom, study room, almost everything. But this is my 'home'. I have 'brother' and 'sister'. Family is not always someone who has any cognation with you, but they who you spend most of your time with.

Another story, when I went abroad for holiday, we stayed in a hotel. I always love exploring any new place, so, in one morning, I decided to take a walk around the hotel, alone, was looking for nearest coffee shop to buy breakfast, for my parents and I. As I walked the way along, I met some people, and as they knew I am a foreigner there, they greet me friendly.

I can't found any coffee shop in the hotel, so I went outside and exploring the resort to enjoy the view. And guess what, even the construction workers said, "morning, Miss" to me. Oh my Godness, I never see this in my own country. I feel it's so 'homey'. Everyone was so polite to each other. There's no fear of being robbed, being raped, or being murdered there because of the strict government.

I love my country, but sometimes I feel discriminated, beside there are a lot of crimes. In Jakarta, our capital city, the statistic of crimes increases day by day. It's not safe especially for a woman to go outside alone, by public transportation. Murder, rape, robbery, are reported everyday.

I just ask myself, is this our 'home'? We was born here, we are growing up here, but we can't feel comfort here.